Dimasa saya kecil, informasi tentang ini dapat ditemui pada ilustrasi poster yang sering dijual dipasar kemudian jadi salah satu pajangan dirumah dan biasanya tinggal pajangan tapi kontennya sudah terlupakan hingga usia kita saat ini. Isi poster tersebut seputar rumah, pakaian dan senjata tradisional Indonesia, dan ilustrasi itupun masih sering kita jumpai di pencarian google untuk sesuatu yang tradisional tentang Indonesia.
Menyiapkan bahan makanan, memotong, mengiris, membelah, membersihkan, bertani, mencari bahan makanan atau material lain di hutan, laut, gunung, dan sebagainya, berburu, berkelahi hingga berperang, defenisi alat sekaligus senjata akan melekat pada pisau dan alat-alat yang berfungsi menyerupainya dari dulu hingga sekarang. Dari alat-alat tersebut pula terkuak pencapaian leluhur kita dari waktu kewaktu, apa yang menjadi fokus mereka dimasa lalu, bagaimana mereka mengaplikasikan solusi dari masalah pada produk yang mereka buat hingga dampak multisektor yang dihasilkannya dengan peralatan tersebut.
Banyak artikel yang telah menuliskan topik yang sama di penjuru internet, namun demikian banyak pula yang harus diteliti keabsahannya sehingga perlu ditelusuri lebih lanjut. Adapun tulisan ini masih mengambil banyak referensi dari dunia maya untuk jadi landasan awal, dan saya yakin banyak pula yang mungkin keliru, oleh sebab itu jika pembaca mendapatkan keterangan dalam artikel ini tidak sesuai dengan informasi yang pembaca temui, dengan segala kerendahan hati penulis harapkan masukan dari saudara di kolom komentar. Tulisan ini adalah cerminan rasa cinta, latar belakang dan harapan kami agar ia menjadi referensi, inspirasi dan motivasi agar kita bisa mengapriasi budaya kita, dan tidak berhenti mengembangkannya dari waktu kewaktu.
Pada artikel pertama ini saya akan mencoba mengingatkan kembali tentang senjata tradisional Indonesia secara umum dengan tujuan menyegarkan kembali informasi yang dulu pernah kita dapat sebagai catatan untuk saya pribadi dan bagi pembaca dengan harapan memberikan beberapa inspirasi berkarya:
Di Pulau Sumatera masing-masing provinsi memiliki lebih dari satu jenis senjata tradisional, dan dibeberapa tempat variasi ini mencakup senjata yang di genggam, lempar dan tembak. Hal ini dipengaruhi oleh sejarah perang baik lokal maupun dengan penjajah yang datang dari luar pulau. Senjata tangan seperti pisau dan pedang mendapat pengaruh desain pula dari seni bela diri didaerah masing-masing terutama silat. Mengingat pembagian wilayah dalam bentuk provinsi baru dilakukan setelah kemerdekaan, bentuk dan nama dari senjata di beberapa daerah terdapat kesamaan. Berikut senjata tradisional yang ada dimasing-masing provinsi di Sumatera:
- Aceh. Aceh yang dahulu terkenal sebagai bandar dagang yang besar memiliki berbagai senjata untuk melengkapi kegiatan militer dan kegiatan sehari-harinya. Selain Rencong dan variannya, Aceh juga dikenal memiliki senjata tradisional lain seperti Siwah dan Pedeung. Pada jaman dahulu senjata-senjata tersebut dipergunakan bukan hanya untuk menjaga kedaulatan negeri Aceh, tapi juga sebagai aksesoris kerajaan dan kelengkapan ulee balang
- Sumatera Utara. Terkenal didominasi suku Batak, Sumatera utara diketahui memiliki beragam senjata tradisional mulai dari pisau, hingga tombak. Salah satu senjata yang terkenal dari daerah yang pernah di infiltrasi oleh Portugis ini adalah Piso Gaja Dompak, selain itu ada pula Tunggal Panaluan, Hujur Siringis, Piso Silima Sarung, Piso Sitolu Sasarung, Piso Karo, Piso Gading, Piso Sanalenggam, Piso Toba.
- Sumatera Barat. Tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol dan Tan Malaka ini tidak kekurangan senjata tradisional yang mengagumkan. Salah satunya adalah Kerambit yang terkenal secara internasional, bahkan banyak yang sudah memodernisasinya. Selain itu masyarakat minang juga memiliki senjata tradisional yang lain seperti Karih, Ruduih, Kalawang, Piarik. Adapun daerah lain yang masih dalam wilayah provinsi Sumatera Barat yaitu Mentawai juga memiliki senjata unik tersendiri yang disebut Beladau.
- Bengkulu. Provinsi dengan Pantai Panjang dan Benteng Malborough yang indah ini memiliki beragam senjata tradisional yang unik, seperti Rudus yang disematkan pada logo Provinsi Bengkulu. Selain itu Bengkulu juga memiliki Pisau Dodong, Sewar, Rambai Ayam dan Keris yang lekuknya musti tertentu.
- Lampung. Kerajaan Tulang Bawang yang pernah berkuasa di daerah lampung memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi dan budaya daerahnya. Hingga saat ini letak lampung diujung Sumatera yang dekat dengan pulau Jawa menumbuhkan akulturasi budaya yang turut serta menyumbang pengetahuan daerah ini sehingga menghasilkan produk budaya senjata tradisional seperti Keris atau Terapang, selain itu Lampung juga terkenal dengan senjata tradisional yang lain seperti; Badik, Payan, Candung/Laduk dan lain sebagainya.
- Riau. Dengan kebudayaan Melayu-nya yang kental peninggalan Kerajaan Siak dan Bagan Siapi-api bandar dagang berpengaruh di Selat Malaka Riau mewariskan berbagai senjata tradisional seperti Pedang Jenawi, Keris, Kalawang, Beladau dan sebagainya. Sebagai bandar dagang dan memiliki angkatan laut yang kuat, senjata-senjata itu sering digunakan oleh para prajurit hingga kerajaan dalam mengemban tugasnya.
- Kepulauan Riau. Kepualauan Riau, Bangka Belitung dan Riau yang dahulunya masih dalam lingkup Kerajaan Malaka memiliki banyak persamaan termasuk pada produk senjata tradisionalnya, seperti Beladau, Pedang Jenawi dan Badik Tumbuk Lado.
- Jambi. Kebudayaan Provinsi Jambi sedikit banyak mendapat pengaruh dari Melayu dan Minang Sumatera Barat sehingga produk budayanya pun terdapat kesamaan seperti Badik Tumbuk Lado. Selain itu di Jambi dapat pula kita temukan senjata seperti Keris Si ginje/ginjai dan Senja Merjaya, Sumpit Suku Kubu, Tombak serta Pedang Jami
- Bangka Belitung. Bangka Belitung lahir dari pemekaran daerah Sumatera Selatan dan merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya di zaman dahulu kala. Belitong begitu mereka menyebut daerah ini menyimpan berbagai warisan budaya seperti senjata tradisional, dan dibeberapa tempat masih terus diproduksi seperti Parang Badau, parang ini masih diproduksi saat ini oleh beberapa tempat produksi di daerah Badau itu sendiri. Selain itu Babel juga memiliki Siwar seperti Bengkulu dan Kedik semacam sabit untuk pertanian.
- Sumatera Selatan. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya di masa dahulu kala sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Nusantara tidak dapat dipisahkan dari kenyataan sejarah Sumatera Selatan. Menjadi pusat dagang di-zaman nya, Sumatera Selatan telah membuktikan diri memiliki marwah yang tinggi. Dari sekian banyak peninggalan Budayanya, di Sumatera Selatan ditemukan senjata-senjata khas seperti Tombak Trisula yang mendapat pengaruh Hindu, Skin yang tampak seperti Kerambit Sumatera Barat, Khudok dan Keris.
Saat ini pulau Jawa telah menjadi pulau berpenduduk paling banyak se Indonesia. Kekayaan alam dan pertumbuhan ekonomi membuat pulau Jawa semakin berkembang dari zaman dahulu. Perkembangan pulau Jawa tidak luput dari konflik sebelum dan sesudah kemerdekaan, sebelum kemerdekaan Pulau Jawa yang memiliki banyak Kerajaan dituntut untuk dapat melindungi daerahnya baik dari ancaman yang datang dari dalam maupun luar pulau Jawa. Sehingga senjata yang merupakan salah satu alat untuk pertahanan tersebut berkembang dengan pesat dipulau ini. Selain itu wilayah yang agraris juga memberikan efek pada jenis dan bentuk perkakasnya terutama senjata yang dijabarkan berdasarkan wilayahnya sebagai berikut:
- Banten. Provinsi yang berada paling barat pulau Jawa ini awalnya merupakan bagian dari Jawa Barat sehingga pengaruh adat Sunda pun masih dirasa cukup kental disebagian besar wilayah Provinsi Banten. Selain adat Sunda, adat Betawi yang berasal dari Jakarta atau Sunda Kelapa di zaman dahulu juga berpartisipasi dalam perkembangan kebudayaan di daerah ini. Senjata-senjata yang berasal dari provinsi Banten seperti Kujang merupakan senjata yang serupa dengan wilayah Jawa Barat sedangkan Golok atau Bedog juga dimiliki daerah dengan adat Betawi namun di Banten para Jawaranya terkenal menggunakan Golok Ciomas dan Sulangkar selain itu Banten juga memiliki varian senjata lain seperti Congkrang (Arit) dan Parang.
- Jawa Barat dengan Adat Sundanya terkenal dengan Kujang yang tersohor hingga kepelosok negeri. Namun demikian hingga kini masih banyak jadi perdebatan apakah Kujang termasuk senjata perang atau bukan. Selain Kujang di tanah Sunda ini banyak senjata lain yang hingga kini masih dipergunakan oleh masyarakatnya seperti Baliung, Balincong, Patik, Bedok, Congkrang, Arit dan Sulimat. Jawa Barat yang subur dan indah ini memiliki pengaruh tersendiri pada perkembangan persenjataan, peralatan dan persenjataan tanah Sunda banyak terinspirasi dari pengolahan pertanian.
- Jakarta yang merupakah rumahnya orang Betawi sangat terkenal dengan Golok yang banyak variannya dan secara garis besar Golok dibagi dua, yang dipergunakan untuk pertanian dan Golok yang dipergunakan untuk bela diri. Selain Golok Betawi juga menggunakan Rotan sebagai senjata yang sering hadir dalam seni ketangkasan Ujungan, kemudian Piso Punta, Pisau Raut, Beliung Gigi Gledek, Cunrik, Kerakel, Siku dan Badik. Dengan berkembangnya Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia, senjata-senjata tradisional ini ikut dilestarikan melalui beragam acara tradisional hingga internasional.
- Jawa Tengah yang kental dengan adat Jawa nya sangat populer dengan Senjata Keris demikian pula Yogyakarta, namun selain Keris, Jawa Tengah juga menyimpan beragam Senjata Khas yang lain seperti Wedhung yang lebih sering digunakan sehari-hari karna fungsionalitasnya di masyarakat, Tombak yang menjadi bagian penting dari prajurit Kesultanan, Thulup sejenis sumpit untuk berburu, Plintheng yang merupakan ketapel, konde yang digunakan perempuan Jawa untuk menjaga diri yang disebut Condroso, hingga Bandhil yang unik.
- Yogyakarta yang berbudaya kerabat dekat dengan Jawa Tengah juga memiliki berbagai senjata yang mirip dengan daerah Jawa Tengah dan Solo. Tetapi selain Keris, Wedhug, Tombak, Thulup, Plintheng dan Condroso, Yogyakarta juga menyimpan berbagai senjata tradisional yang lain seperti : Badhil, Cangkol, Cangah, dan Patrem. Yogyakarta yang sering kebudayaannya sangat dijaga sering mengadakan berbagai acara yang mengikut serta kan berbagai senjata tradisional dari daerah ini.
- Jawa Timur. Siapa dari kita yang tidak kenal Celurit? Senjata mematikan yang berbentuk bulan sabit ini bahkan tersohor secara internasional dan Celurit merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari Madura-Jawa Timur. Selain digunakan sebagai senjata, Celurit juga dipergunakan sebagai alat bercocok tanam. Selain Celurit, provinsi asal Soekarno – Presiden pertama Indonesia ini juga dikenal berbagai senjata tradisional seperti Keris karna serumpun budayanya dengan suku Jawa yang berada di Jawa Tengah dan Yogjakarta, Bendo yang mirip dengan Bedog Buding yang berasal dari Banyuwangi serta Bionet yang berbentuk seperti pedang.
Sebagaimana yang kita ketahui Kalimantan atau dikenal pula dengan nama Borneo merupakan pulau terbesar dari gugusan pulau yang ada di Indonesia. Pulau besar yang berbatasan dengan Serawak Malaysia ini dikenal dengan satu suku yang tersebar hampir diseluruh kepulauannya yaitu suku Dayak, bahkan Serawak yang masih berada di pulau Kalimantan pun masih memiliki trah suku Dayak. Keberadaan suku Dayak di pulau Kalimantan memegan peranan penting dalam kebudayaan dan Senjata adalah satunya. Jika kita dapat menemukan Keris di hampir wilayah pulau Jawa, maka di Kalimantan kita akan mendapati Mandau hampir diseluruh wilayah Kalimantan. Selain Mandau berikut senjata lain yang dapat kita temui di Kalimantan.
- Kalimantan Barat. Provinsi terbesar di Kalimantan ini terkenal dengan ibukotanya Pontianak. Selain Mandau, di Kalimantan Barat juga dikenal Dohong sebagai senjata tradisional. Saat ini Dohong hanya digunakan pada berbagai upacara adat seperti pemotongan tali pusar bayi, namun zaman dahulu kala Dohong sering dibawa kemana-mana untuk beraktifitas oleh masyarakat Dayak.
- Kalimantan Selatan. Provinsi dengan ibukotanya Banjarmasin ini terkenal dengan senjata tradisionalnya yaitu Keris Bujak Beliung selain Mandau tentunya. Keris Bujak Beliung mirip dengan Keris pada umumnya dan dipergunakan dalam berburu dan Perang oleh masyarakatnya.
- Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah yang ibukota Palangkaraya terkenal dengan Dayak Ngaju. Selain Mandau dan Dohong, Dayak Ngaju juga terkenal akan keahlian menyumpin dengan alat sumpitnya yang disebut Sipet. Sipet yang memiliki panjang hingga 1.5 meter ini hingga saat ini masih dipergunakan untuk berburu dan berperang. Sipet dipergunakan dengan jarum yang sudah diberi racun.
- Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki Ibukota Samarinda juga terkenal dengan Mandau-nya. Selain Mandau, Kalimantan Timur juga dikenal memiliki senjata tradisional sejenis tombak yang disebut Buyak. Buyak dan Lonjo digunakan oleh suku Dayak setempat untuk berperang dan berburu. Menyerupai Mandau di Kalimantan Timur juga dikenal Gayang yang juga dibuat dengan ritual-ritual tertentu. Sebagai pelengkapnya Gayang disertai dengan Talawang, atau perisai dengan 6 sudut yang panjangnya bisa mencapai 2 meter.
- Kalimantan Utara. Provinsi Kalimantan Utara merupakan pecahan dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Tanjung Selor juga mengenal Mandau sebagai senjata tradisionalnya.
Sulawesi merupakan pulau terbesar nomor 4 di Indonesia setelah Papua dan terbesar no 11 di dunia. Sulawesi juga disebut Celebes, gelar yang diberikan oleh Portugis untuk menyebut orang Sulawesi secara keseluruhan. Pulau tempat asal pahlawan nasional kita Hasanuddin ini dahulu dikenal dengan emas-nya dan kini masih menghasilkan berbagai barang tambang lainnya. Pulau tempat tinggal suku Bugis memiliki sejarah perjuangan yang panjang dan memiliki banyak senjata tradisional.
- Sulawesi Utara. Pada tahun 1590 Sulawesi Utara memiliki pahlawan yang terkenal bernama Hengkeng U Nang dari Timeno Kiawang Siau salah satu daerah disini. Pahlawan tersebut terkenal dengan keahlian bela diri termasuk memainkan Peda bahasa daerah Sulawesi untuk parang, Peda yang digunakan oleh Hengkeng U Nang cukup unik bentuknya dan disebut Peda Bara Sangihe. Peda ini digunakan oleh Hengkeng U Nang untuk bertarung. Selain Peda Bara Sangihe Provinsi yang ber ibukota Manado ini juga menggunakan Peda biasa dalam kesehariannya. Untuk bertarung melawan musuh, biasanya Peda dilengkapi dengan Perisai dari kayu yang diberi ukiran motif binatang dan dedaunan khas Sulawesi Utara.
- Sulawesi Tengah. Provinsi terbesar di Sulawesi dengan jumlah penduduk saat ini no 2 terbesar dipulau tersebut memiliki sejarah panjang sampai akhirnya dapat ditaklukkan oleh Hindia Belanda. Daerah yang menjadi rumah bagi lebih dari 20 suku asli ini memiliki beragam senjata tradisional yang terkenal seperti : Guma yang merupakan parang panjang, Pasatimpo dengan gagang yang membengkok, serta Kanjae dan Surampa yang merupakan pasangan tombak seperti trisula dan tamengnya.
- Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan adalah rumah bagi suku Bugis yang terkenal dengan kapal pinishi, dan pengetahuan mereka tentang maritim yang mendunia. Dari sekian banyak warisan budaya yang dimiliki Sulawesi Selatan senjata tradisional menempati posisi yang cukup penting sebagai bagian dari masyarakatnya, senjata yang paling terkenal milik suku Bugis adalah Badik yang terdiri dari beberapa jenis seperti : Badik Raja, Lagecong, Luwu, Salapu/Sonri atau Alamang, Lompo Battang dan Kul Buntet atau Pusaran
- Sulawesi Tenggara. Sebelum beribu kota-kan Kendari, Baubau pernah menjadi Ibu Kota Sulawesi Tenggara. Sejak dahulu kala, Sulawesi Tenggara juga telah dikenal memiliki benteng terluas sedunia yaitu Benteng Buton di kota tersebut dan menjadi lambang perlawanan rakyat Sulawesi Tenggara. Dalam masa penjajahan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sulawesi Tenggara senjata tidaklah dapat dipisahkan dari berbagai kegiatannya. Beberapa senjata tradisional yang terkenal dari Sulawesi Tenggara mulai dari Keris Pusaka Emas Aru Palaka (La Tenritatta Arung Pakka Petta Malampe’E Gemme’na Daeng Serang Datu Marioriwawo) Miliki Aru Palaka yang merupakan Pahlawan dari Sulawesi, Keris & Tombak Meantuú Tiworo Liya, Parang Taawu yang hingga kini masih dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dikenal pula sebagai Pade Taawu.
- Gorontalo. Provinsi yang lahir dari pemekaran sejak tahun 2000 ini diberi gelar dengan Bumi Serambi Madinah. Rumah bagi Pohalaá (Keluarga) banyak etnis ini memiliki beberapa jenis senjata tradisional seperti Wamilo seperti keris tanpa liukan sama seperti Bituó, Sabele seperti parang atau Lilang dan Travalla dengan total hingga 18 jenis yang pernah di teliti oleh salah seorang mahasiswa dari Universitas Gorontalo.
- Sulawesi Barat. Provinsi yang merupakan rumahnya orang Mandar ini beribu kota-kan Mamuju. Bentang alam yang indah, pantai yang mengagumkan ini ternyata menyimpan kekayaan budaya yang banyak pula. Senjata tradisional di Sulawesi Barat yang terkenal mulai dari Gayang Mandar yaitu pisau sejenis keris, Kandawulo atau parang yang kini masih dipergunakan masyarakatnya untuk bekerja dipertanian, Badik serta Jambia sejenis belati.
Papua dan Papua Barat terletak diwilayah Indonesia paling timur dan berbatasan dengan Papua New Guinea. Wilayah Indonesia ini menyimpan banyak sekali potensi sumber daya alam dan kebudayaan, salah satu kekayaan alam yang hingga kini menjadikan Papua tersohor hingga keseluruh dunia adalah Emas yang ditambang oleh perusahaan Amerika Freeport. Kebudayaan Papua memiliki originalitas tersendiri dan cukup jauh berbeda dengan kebudayaan Melayu Tua dan Melayu Muda diwilayah Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah Papua masih dikenal dengan konflik antar suku yang sering memakan korban dari pihak-pihak yang berkonflik. Dengan Kebiasaan tersebut serta budaya berburu masyarakat Papua dan Papua Barat maka tidak heran di pulau ini ditemukan berbagai senjata yang juga sangat otentik seperti Panah yang terbuat dari Bambu dan Rotan yang disebut sebagai Ukaa Mapeega, Belati yang terbuat dari tulang khususnya tulang Kasuwari burung endemik yang ada di pulau ini, Tombak Asmat yang unik berbahan kayu, tulang, bambu atau rotan serta Kapak Batu yang digunakan oleh masyarakat Papua untuk kegiatan sehari-hari.
Selain 5 Pulau besar, Indonesia juga memiliki banyak gugusan kepulauan yang terdiri dari beberapa provinsi membentang dari tengah hingga kewilayah timur Indonesia dengan kekayaan alam dan sejarah maritim yang kuat. Latar Belakang sejarah yang membentuk budaya masyarakat asli wilayah tersebut menghasilkan produk-produk budaya yang unik dan masih dipergunakan hingga saat ini. Oleh karena itu mari kita lihat senjata-senjata apa saja yang dimiliki daerah-daerah ini.
- Nusa Tenggara Barat. Kepulauan Nusa Tenggara Barat yang beribu kota Mataram ini dihuni oleh 3 suku utama seperti Sasak, Mbojo dan Sumbawa. Suku-suku ini tersebar di dua pulau besar yaitu Lombok dan Sumbawa. Kebudayaan Nusa Tenggara Barat mendapat pengaruh besar dari dua daerah yaitu Bali dan Sulawesi dengan Bangsa Bugisnya. Pengaruh ini terlihat pada senjata-senjata tradisionalnya seperti Sempari yang merupakan kerisnya Suku Mbojo di Sumbawa bagian Timur. Tulup yang berpeluru pelapah enau yang diberi racun, Kelewang pedang khas daerah Lombok serta Golok Suku Sasak yang juga berada di Pulau Sumbawa.
- Nusa Tenggara Timur. Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur memiliki lebih dari 550 pulau dengan 3 pulau utama seperti Sumba, Timor dan Flores. Nusa Tenggara Timur Beribu Kota Kupang. Senjata yang cukup terkenal dari Provinsi ini adalah Sundu yang menyerupai Keris, Kabeala sejenis Parang yang diikatkan kepinggang, Saweo, Pisau dan Kampak serta Senapan Tumbuk. Tidak tertinggal Pedang Surik yang terkenal dengan kesaktiannya.
- Bali. Siapa yang tak kenal dengan Bali? Salah satu provinsi yang tersohor hingga keberbagai belahan dunia ini adalah destinasi wisata pilihan bagi para pelancong yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus keluhuran budaya yang dimiliki oleh masyarakatnya. Di Bali terdapat berbagai senjata tradisional yang hingga kini jadi kebanggaan, dilestarikan dan banyak direproduksi seperti Keris Bali yang penuh dengan ornamen detail dan dikenal pula dengan Keris Tayuhan, Wedhung yang unik dan mirip dengan milik orang Cirebon, Tiuk, Taji untuk menyabung Ayam, Kendik sejenis kapak, Caluk, Kadik senjata tradisional Kapak dan Arit seperti Celurit milik orang Madura.
- Maluku dan Maluku Utara. Kepulauan Maluku terdiri dari 4000an pulau kecil dengan ibu kotanya Ambon. Daerah perairan yang kaya dengan ikan, dan daratan yang penuh dengan sumber daya alam ini sangatlah indah. Masyarakat yang dikenal dengan Molucas ini terkenal dengan kemampuan menyanyi dan sangat menjaga kebudayaannya. Dalam tarian adat yang dikenal dengan Cakalele masyarakat menggunakan Parang Salawaku, yang terdiri dari sepasang Parang dan Tameng, selain itu masyarakatnya juga mengenal Kalawai yang hingga kini masih dipergunakan untuk menangkap ikan.
Senjata Tradisional Indonesi sangatlah banyak jenisnya, dan masing-masing jenis banyak pula turunannya. Sebagian besar senjata tradisional tersebut sangat sulit dikotak-kotakkan sesuai dengan provinsi yang saat ini ada karna pembagian wilayah yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan masa lalu. Oleh karena itu tidak perlu heran jika satu senjata dikenal diberbagai daerah, dan masing-masing provinsi memiliki banyak sekali senjata-senjata tradisional.
Pengetahuan tentang Senjata dapat memberikan kita berbagai insipirasi mulai dari sejarah dan filosofinya, bentuk, ergonomi, material hingga teknis penggunaannya baik dalam bela diri maupun dalam keseharian masyarakat. Oleh karena itu kita patut bangga sekaligus memiliki tanggung jawab untuk terus menjaga, mempelajari dan mengembangkan warisan budaya Indonesia yang luhur dan kita cintai ini.
Asyraaf & Hadian
Sumber : Adat Tradisional, Bagas Aji Harvian, Viking Sword, Describe Indonesia, Peti Antik, Galeri Badik Lampung, Agung Bhesemah, Tradisi Kita, Tanoh Aceh, Disini Aja, Garuda Militer, Lentera Hidup, Senjata Tradisonal Indonesia yang Unik, D Techno Indo, Kamera Budaya, Guru Honor, Blogg Bebass, Eces Wanfu Tatabi, Dunia Pusaka Gallery Keris, Pisau, Gps Wisata Indonesia, Baabun, Zona Bangka Belitung, Anggian Nauli, Pesona Wisata Indonesia, Banten Bangkit, Budaya Sunda, Hidup Simpel, Usahaku, Senjata Tradisional Indonesia yang Unik, Cah Mengger, Kawulala, Kabar-kabar, Cerita Center, Budaya Indonesia Beraneka Ragam, Wisatapedia, Warung Kopi, Tasik Cyber, Boombastis, Suka Sosial, Teluk Palu, Reynand, Budaya Indonesia, Inilah Muda, Akbar Ebheel, Umma Yustika, Dunia Kesenian, Melferina Wipa, RIP Kalam Kudus, Budaya Indonesia, Dunia Pusaka Keris, Dina Andriani, Wikipedia, Folres Smart, Ririn Nanda, Special Pengetahuan, Sport Turism,